mendengar langkah irama hati
meski telah ku coba memutar kembali
rekam indah mimpi dipagi hari
berhenti berharap ambisi bercinta
ku bertanya apakah, hayalan ku saja
atau mungkin angan, memanggilku kesana
berharap dunia akan menjadi saksi
bagian dari denyut nadi ku bertemu
tak sabar ku menunggu jerit tangis
selalu ku dambakan senyum disampingku
walau perih ku ingat lagi
rasa berubah seperti pelangi
hilang sekejap pudar lalu pergi
penuh warna terhempas lalu mati